Gunung Mas – Beberapa ternak babi di Kabupaten Gunung Mas (Gumas) mengalami sakit dan mati. Diduga ternak tersebut terserang Demam Babi Afrika atau ASF. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian Gumas, melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Yuliana Elisabeth, Kamis (07/10/2021).

Sehubungan dengan meningkatnya laporan kejadian ternak sakit dengan tingkat kematian ternak yang tinggi di beberapa desa, dengan ini Dinas Pertanian kabupaten setempat mengimbau kepada peternak babi untuk selalu waspada penyebaran wabah virus tersebut.

Lebih lanjut Yuliana mengatakan, peternak babi yang ada di Gumas, diminta melaporkan kepada Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di wilayah setempat atau ke Dinas Pertanian Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan setempat apabila ada babi yang sakit atau mati dalam jangka waktu 1×24 jam.

Kemudian, babi yang mati harus segera dikubur untuk mencegah penyebaran virus lebih luas. Para peternak dilarang menjual babi yang sakit maupun daging babi dari ternak yang sakit, segera melakukan isolasi bagi hewan yang sakit dan dipisahkan dari hewan yang sehat.

Lalu, kandang ternak yang sakit dan mati sebaiknya dikosongkan kurang lebih selama dua bulan dan dilakukan penyemprotan disinfektan.

“Untuk perhatian lebih lanjut para peternak bisa menghubungi nomor layanan petugas kesehatan 085248267963 atau 085252991752,”. tuturnya.

Terhitung dari bulan September sampai Oktober 2021 jumlah ternak yang sakit sebanyak 250 ekor, jumlah ternak yang mati sebanyak 111 ekor.

“Kasus ini menjadi perhatian pemerintah pusat yang langsung memerintahkan Balai Veteriner (B-Vet) Banjarbaru Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk meninjau dan mengambil sampel pada hewan ternak yang sakit” tukasnya.

Sementara itu, Staff di Laboratorium Parasitologi B-Vet Banjarbaru Kalsel Indra Wijanarko mengatakan pihaknya datang bersama Dinas Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

“Kami akan turun kelapangan mengambil sampel kemudian sampelnya akan dibawa ke Banjarbaru untuk diteliti. Dan hasilnya akan keluar satu sampai dua minggu kemudian,” tandasnya.