Gunung Mas – Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana Tahun 2021, pada Rabu siang (03/03/2021), di Istana Negara, Jakarta.

Kegiatan tersebut diikuti oleh Bupati Gunung Mas yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Lurand dan Kepala BPBD, diwakili Sekretaris, Dugan. Rakornas dilaksanakan secara virtual, melalui kanal YouTube Staf Kepresidenan RI.

Kepala Negara, Jokowi menyampaikan apresiasi atas peran besar yang diambil oleh jajaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam menangani bencana yang telah terjadi di Indonesia.

Pengalaman dalam menghadapi pandemi ini, harus dijadikan momentum untuk memperkokoh ketangguhan dalam menghadapi segala bentuk bencana, terlebih Indonesia masuk ke peringkat 35 negara paling rawan risiko bencana di dunia.

Presiden mengungkapkan, pada tahun 2020 lalu, bangsa Indonesia dihadapkan pada berbagai bencana baik bencana alam maupun nonalam berupa pandemi COVID-19.

Ini yang selalu saya sampaikan berulang-ulang, “pencegahan, pencegahan, jangan terlambat, jangan terlambat”, kata Jokowi, Ini bukan berarti aspek yang lain dalam manajemen bencana tidak kita perhatikan, tapi juga jangan sampai kita hanya bersifat reaktif saat bencana terjadi.

Kebijakan nasional dan kebijakan daerah harus sensitif terhadap kerawanan bencana. “Jangan ada bencana baru kita pontang panting, ribut atau bahkan saling menyalahkan, itu tidak boleh terjadi,” ingat Jokowi.

Presiden juga menegaskan agar Rencana Induk Penanggulangan Bencana (RIPB) 2020-2024 yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2020  diturunkan ke dalam kebijakan dan perencanaan, termasuk tata ruang, yang sensitif dan memperhatikan aspek kerawanan bencana.

Dalam menghadapi pandemi COVID-19 yang merupakan bencana kemanusiaan yang tidak pernah ada pembandingnya dalam sejarah ini, Presiden menerangkan, penanganan pada sisi kesehatan dan ekonomi harus diselesaikan dalam waktu yang bersamaan juga.

Untuk itu, Presiden meminta jajaran terkait untuk mempersiapkan langkah antisipasi bencana secara terencana dan detail.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)  Nasional Doni Monardo, mengatakan, “urusan penyelenggaran penanggulangan bencana tidak dapat dilakukan sendiri, tetapi oleh segenap komponen bangsa, baik pada pra, saat dan pascabencana,” terangnya.

Tujuannya, untuk berkoordinasi dengan Pemda dan pihak lainnya dalam rangka merumuskan kebijakan serta strategi penanggulangan bencana di masa depan.

Pada akhir sambutan, Doni Monardo mengajak semua pihak untuk bekerja sama untuk melindungi rakyat yang semakin hari memiliki potensi ancaman bencana.