MMCGumas – Palangka Raya – Wakil Bupati Gunung Mas, Efrensia L.P. Umbing, bersama Kepala Dinas Pertanian, Aryantoni, serta salah satu petani milenial Gunung Mas, Reyri Kaswanda, melakukan kunjungan kerja ke Kantor Wilayah Bulog Kalimantan Tengah pada Rabu, 17 September 2025. Kunjungan ini merupakan bentuk sinergi Pemkab Gumas dengan Bulog Kalteng, khususnya terkait penyerapan hasil pertanian yaitu jagung pipilan dari Kabupaten Gunung Mas.
Dalam pertemuan tersebut, Wabup Gumas menyampaikan bahwa sektor pertanian di Gunung Mas masih menghadapi tantangan serius. Salah satunya yaitu minimnya regenerasi petani, di mana generasi muda masih cenderung memilih alternatif pekerjaan lain di luar sektor pertanian. Selain itu, ketidakjelasan pascapanen, khususnya terkait pemasaran dan ketidakpastian harga jual, sering menjadi kendala petani. Sehingga masih banyak petani Gumas yang ragu mengembangkan tanaman jagung hibrida.
“Jagung hibrida sudah menjadi salah satu komoditas tanaman pangan yang diprioritaskan untuk dikembangkan di Kabupaten Gunung Mas. Namun, ketidakpastian pascapanen khususnya pemasaran menjadi salah satu tantangan yang kerap kali dihadapi petani Gunung Mas,” ucap Wabup Gumas.
Beliau juga menambahkan, hadirnya Bulog Kalteng yang siap menyerap hasil panen jagung menjadi harapan baru bagi petani Gumas.
Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional RI Nomor 216 Tahun 2025, Harga Pembelian Pemerintah (HPP) komoditas jagung telah ditetapkan sebesar Rp 6.400 per kilogram untuk jagung pipilan kering di gudang Perum Bulog dengan kadar air maks. 14% dan aflatoksin maks. 50 ppb.

Petani Gumas, Reyri Kaswanda, yang juga menjabat sebagai Ketua Brigade Pangan serta Ketua Korwil GEMPITA Kalteng, menuturkan hasil produksi jagung pipil yang dihasilkan sebanyak kurang lebih 4,8 ton dengan kadar air di bawah 14%. Ia juga mengonfirmasi bahwa jagung tersebut dipastikan dibeli oleh pihak Bulog. Jagung yang dipasarkan merupakan jagung hibrida varietas BISI 18 dan NK Sumo hasil pertanaman di Desa Tanjung Riu, Kecamatan Kurun.
Kepala Dinas Pertanian, Aryantoni, juga menegaskan Pemda Gumas terus berupaya mendukung petani yang menanam jagung hibrida agar produksinya maksimal dan sesuai standar. Saat ini, Dinas Pertanian Gumas telah memiliki sejumlah sarana pendukung seperti drone pertanian, gudang pascapanen, UV dryer, dan mesin pemipil guna mendukung kegiatan pascapanen jagung di Gumas.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Bulog Kalteng, Budi Sultika, mengungkapkan target penyerapan jagung di Kalteng kurang lebih sebesar 2.300 ton. Namun, hingga saat ini realisasi baru mencapai sekitar 21 ton. Ia juga menyatakan bahwa Bulog Kalteng siap mendukung dan secara terbuka menyerap jagung hasil produksi petani dari Gumas.
Kunjungan ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam menjawab tantangan pertanian di Gunung Mas, membuka peluang regenerasi petani, serta memastikan jagung memiliki pasar yang jelas dan berkelanjutan. Lebih jauh, program ini juga diharapkan mampu mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus mewujudkan program daerah Tambun Bungai Mandiri.