Foto Bersama : Ketua Tim Pembina Posyandu Kab. Gunung Mas Mimie Mariatie Jaya S. Monong, bersama kepala Dinas Terkait dan seluruh Camat, serta Perangkat Daerah lainnya, di Aula Bapperida Gunung Mas, Selasa 16/9/2025.

MMCGumasKuala Kurun – Pemerintah Kabupaten Gunung Mas, melalui Dinas Kesehatan menggelar Pertemuan Advokasi, Koordinasi, dan Bimbingan Teknis Tim Pembina Posyandu, Puskesmas, Camat, Tim Penggerak PKK, serta mitra dalam Pengelolaan Pustu dan Posyandu Transformasi Layanan Primer (ILP) tahun 2025. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Bapperida Gunung Mas, Selasa (16/9/2025).

Acara ini dilaksanakan dalam rangka menindaklanjuti Permendagri Nomor 13 Tahun 2024 tentang Pos Pelayanan Terpadu, yang menegaskan bahwa Tim Pembina Posyandu merupakan wadah koordinasi dalam pengelolaan program pembinaan serta pengembangan posyandu dengan melibatkan unsur pemerintah dan partisipasi masyarakat.

Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten Gunung Mas, Mimie Mariatie Jaya S. Monong, dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah mengintensifkan pertemuan antar Tim Pembina Posyandu tingkat kabupaten dan kecamatan.

“Melalui pertemuan ini kita ingin meningkatkan koordinasi, pembinaan, fasilitasi, advokasi, serta dukungan bagi peningkatan fungsi dan efektivitas Posyandu. Selain itu, juga menyamakan persepsi dan memperkuat sinergi lintas sektor agar Posyandu di Gunung Mas dapat ditingkatkan menjadi Posyandu aktif sesuai enam standar pelayanan minimal,” ungkap Mimie.

Ia juga menekankan pentingnya menyelesaikan permasalahan di semua tingkatan kabupaten, kecamatan, desa maupun kelurahan secara bersama-sama. “Posyandu merupakan garda terdepan pelayanan dasar masyarakat. Melalui koordinasi yang baik, kita dapat mempercepat penurunan angka stunting,” tambahnya.

Mimie mengungkapkan bahwa prevalensi stunting di Gunung Mas sempat turun signifikan pada 2023 hingga 12,9 persen, namun kembali meningkat menjadi 14,1 persen pada 2024. Meski demikian, Gunung Mas masih menjadi daerah dengan angka stunting terendah se-Kalteng. Ia memberikan apresiasi kepada seluruh kader posyandu yang terus bekerja keras di lapangan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Mas, Arnold, menjelaskan bahwa Posyandu saat ini telah bertransformasi menjadi Posyandu Layanan Primer (ILP), yang dikembangkan dalam rangka mendekatkan dan memperkuat layanan kesehatan primer.

“Posyandu ILP tidak hanya fokus pada layanan kesehatan ibu dan anak, tetapi juga meliputi skrining kesehatan, penyuluhan, edukasi, serta layanan kesehatan usia lanjut. Puskesmas berperan sebagai penanggung jawab dalam memastikan kualitas, pelatihan kader, serta standar peralatan posyandu,” papar Arnold.

Ia menambahkan, Posyandu kini juga berperan lebih luas dengan mencakup enam bidang standar pelayanan minimal (SPM) seperti pendidikan, sosial, perumahan, hingga ketentraman masyarakat. Di bidang kesehatan sendiri, terdapat 12 SPM yang wajib dipenuhi, mulai dari layanan ibu hamil, balita, usia lanjut, penderita hipertensi, diabetes, ODGJ, hingga penyakit menular seperti TB dan HIV.

Arnold menegaskan, kegiatan ini sejalan dengan visi Kabupaten Gunung Mas, yaitu “Mewujudkan Gunung Mas yang Berkelanjutan, Maju, Berdaya Saing, Sejahtera, dan Mandiri.”

“Ya, Salah satunya diwujudkan melalui program Tambun Bungai Sehat, yang mencakup layanan kesehatan universal (UHC), pemeriksaan kesehatan gratis, penurunan stunting, program satu desa satu ambulans, hingga revitalisasi fasilitas kesehatan”, tandasnya.

Bagikan ini :