


MMCGumas – Kuala Kurun – Pemerintah Kabupaten Gunung Mas melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KBP3A) meluncurkan Sekolah Lansia Standar II (S2) “BARIGAS” Kuala Kurun dan Sekolah Lansia Standar I (S1) “TABALIEN” Tewah, Jumat (15/8/2025).
Kepala DP2KBP3A, dr. Rina Sari, yang didampingi Ketua TP-PKK Gunung Mas, Mimie Mariatie Jaya Samaya Monong, mengatakan Sekolah Lansia adalah pendidikan nonformal sepanjang hayat yang menjadi bagian dari program Bina Keluarga Lansia (BKL). Program ini hadir untuk meningkatkan kualitas hidup lansia di Kabupaten Gunung Mas.
“Sekolah Lansia ini mengusung konsep Long Life Education. Tidak hanya mengajarkan kesehatan fisik, tapi juga sosial, psikologis, ekonomi, dan spiritual, agar lansia bisa tetap sehat, mandiri, aktif, dan produktif,” ucapnya.
Peserta berasal dari kelompok BKL, yakni pralansia usia 45–59 tahun dan lansia 60 tahun ke atas. “BARIGAS” diikuti 27 peserta, sedangkan “TABALIEN” sebanyak 20 peserta.
Kegiatan ini melibatkan fasilitator profesional seperti dokter, psikolog, ahli gizi, dan fisioterapis. Program ini juga menjadi bagian dari Quick Win Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN melalui SIDAYA.
Dirinya berharap Sekolah Lansia dapat membantu para lansia meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku untuk hidup sehat dan produktif, sekaligus menjadi lansia tangguh di tengah masyarakat.
Dalam kesempatan itu, juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara DP2KBP3A dan Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia Wilayah Kalimantan Tengah.
Ketua TP-PKK Kabupaten Gunung Mas, Mimie Mariatie Jaya Samaya Monong, menyampaikan dukungan dan apresiasinya atas peluncuran Sekolah Lansia ini.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk membekali para lansia dengan pengetahuan dan keterampilan agar tetap berdaya, sehat, dan bahagia. Kami dari TP-PKK tentu siap bersinergi untuk mendukung keberlanjutan dan keberhasilan program ini,” ujarnya.