Foto : Kepala Bapperida Kabupaten Gunung Mas, Yantrio Aulia

MMCGumas — Kuala Kurun – Pemerintah Kabupaten Gunung Mas melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) menggelar rapat koordinasi pada Rabu (7/5) guna membahas sejumlah agenda strategis dalam upaya percepatan penurunan stunting di daerah.
Kepala Bapperida Gunung Mas, Yantrio Aulia, memimpin langsung rapat yang juga dihadiri Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Gunung Mas. Dalam keterangannya, Yantrio menyampaikan bahwa rapat ini membahas tiga hal utama, yakni persiapan pelaksanaan Rapat Koordinasi TPPS yang dijadwalkan berlangsung pada 14–15 Mei 2025, pelatihan penggunaan aplikasi Web Monitoring dan Evaluasi (Monev) Bangda, serta kesiapan menghadapi penilaian kinerja penurunan stunting tahun pelaksanaan 2024.
“Rakor TPPS ini akan menjadi wadah penting untuk menyosialisasikan aksi konvergensi penurunan stunting yang kini telah mengacu pada strategi nasional (Stranas) terbaru. Ada perubahan yang sangat mendasar, baik dari struktur tim penggerak hingga nomenklatur TPPS itu sendiri,” jelas Yantrio.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa saat ini Pemkab Gunung Mas masih menunggu revisi Peraturan Presiden yang mengatur tentang percepatan penurunan stunting. Namun demikian, sejumlah langkah antisipatif telah disiapkan untuk menyelaraskan pelaksanaan program daerah dengan arah kebijakan nasional terbaru.
Rapat tersebut juga menjadi forum untuk membahas kesiapan Kabupaten Gunung Mas dalam menghadapi penilaian kinerja kabupaten/kota dalam upaya penurunan stunting. Penilaian ini menjadi instrumen penting untuk mengukur capaian serta efektivitas program yang telah dilaksanakan.
“Kita tengah menyiapkan berbagai dokumen pendukung, narasi kegiatan, dan pelaporan komprehensif atas seluruh program TPPS selama tahun 2024. Penilaian ini sangat penting karena menjadi tolak ukur komitmen dan kualitas kinerja kita,” tegasnya.
Yantrio turut menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Ia menyebut, pelaksanaan program stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, melainkan juga memerlukan peran aktif dari instansi vertikal dan masyarakat. Dalam hal ini, TPPS Kabupaten Gunung Mas telah melibatkan berbagai pihak seperti Polres, TNI, serta tenaga kesehatan dan relawan yang berperan dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan seperti posyandu.
“Upaya percepatan penurunan stunting harus dilakukan secara terintegrasi dan partisipatif. Kolaborasi ini menjadi kunci agar setiap anak di Kabupaten Gunung Mas mendapatkan kesempatan tumbuh dan berkembang secara optimal,” tutup Yantrio.
Melalui komitmen bersama dan kesiapan yang matang, Pemkab Gunung Mas optimistis dapat menurunkan prevalensi stunting secara signifikan, sejalan dengan target nasional menuju Indonesia Emas 2045.
