MMCGumas – Kuala Kurun – Bupati Gunung Mas (Gumas), Jaya Samaya Monong menghadiri acara Seminar Internasional bertajuk “International Day of the World’s Indigenous People, PUMPUNG HAI BORNEO (The Great Borneo’s Assembly)” yang berlangsung di Betang Hapakat dan Kalawa Convention Hall, Palangka Raya, pada hari Jumat (22/8/2025).

Adapun Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara yang digelar sejak 21 hingga 23 Agustus 2025.

Kehadiran Bupati yang juga selaku Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Gumas ini adalah bentuk wujud nyata Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gumas untuk siap berkomitmen dan bersinergi menjadikan Kalimantan sebagai superhub ekonomi Indonesia. Selain itu, Kabupaten Gumas juga siap mendukung pengembangan Desa Tumbang Anoi sebagai pusat peradaban budaya Dayak internasional. Hal ini sejalan dengan upaya mempertahankan dan meneguhkan keberlanjutan kebijakan pembangunan Ibukota Nusantara yang terletak di Pulau Kalimantan.

Momen penting ini ditandai dengan penandatanganan kesepakatan bersama oleh lima Gubernur se-Kalimantan serta para Bupati dan Walikota se-Kalimantan Tengah, yang menjadi landasan bersama untuk memperkuat sinergi pembangunan di wilayah Kalimantan.

Acara ini dibuka oleh Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran pada hari Kamis (21/8/2025). Turut hadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Anggota DPD RI, Agustin Teras Narang; Wakil Gubernur, H. Edi Pratowo; Presiden MADN, Martin Billa; President of Borneo Dayak Forum, Datuk Dr. Jeffrey Kitingan; Ketua Komisi Kejaksaan RI, Pujiyono Suwadi; unsur Forkopimda Kalteng; Rektor Universitas Palangka Raya, Salampak Dohong; Plt. Sekretaris Daerah Kalteng, Leonard S. Ampung; Ketua Umum DAD se-Kalteng; perwakilan DAD se-Kalimantan; serta tokoh adat Dayak dari Sabah dan Serawak, seluruh pimpinan organisasi masyarakat Dayak, tokoh Dayak, dan akademisi se-Kalteng.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi forum diskusi penting bagi masyarakat adat Dayak, namun juga sebagai ajang memperkuat identitas budaya sekaligus mendukung pembangunan ekonomi dan sosial di Kalimantan secara berkelanjutan.

Bagikan ini :