MMCGumas – Kurun Kurun – Wakil Bupati Gunung Mas, Efrensia L.P. Umbing, secara resmi membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penurunan Stunting tingkat Kabupaten Gunung Mas sekaligus Pelatihan Operasional Web-eMonev Bina Bangda dan Analisis Situasi, Rabu (14/05/2025). Kegiatan ini dilaksanakan di GPU Damang Batu dan dihadiri oleh jajaran perangkat daerah terkait, perwakilan kecamatan, puskesmas, serta TPPS se-Kabupaten Gumas.

Dalam sambutannya, Wabup Efrensia menegaskan bahwa penanganan stunting menjadi salah satu prioritas utama sejalan dengan Program 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati. Ia menekankan pentingnya sinergi antara program pemerintah daerah dengan kebijakan nasional, seperti Asta Cita Presiden, Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Lumbung Pangan Nasional, dan langkah-langkah konkret pencegahan stunting.
“Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI), prevalensi stunting di Kabupaten Gunung Mas terus mengalami penurunan. Tahun 2023, angkanya berada di 12,9 persen, jauh di bawah target Provinsi Kalimantan Tengah yang sebesar 20,6 persen di tahun 2025,” jelasnya.
Untuk mencapai dan mempertahankan pencapaian tersebut, Efrensia menekankan pentingnya konvergensi program lintas sektor melalui kolaborasi dan integrasi perencanaan, penganggaran, serta pelaksanaan kegiatan.
Ia juga mengingatkan tentang pentingnya Peraturan Bupati Nomor 364 Tahun 2022 tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang bertugas mengoordinasikan, menyinergikan, serta mengevaluasi berbagai program terkait secara konvergen dan terintegrasi.
“Semua program yang melekat pada perangkat daerah harus berjalan simultan dan terkoneksi dengan struktur TPPS. Penanganan stunting tidak bisa dilakukan setengah-setengah. Ini menyangkut masa depan generasi dan keberlanjutan pembangunan daerah,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala DP2KBP3A Kabupaten Gumas, dr. Rina Sari, menuturkan bahwa kegiatan ini bertujuan memastikan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting dapat dilaksanakan secara kolektif, baik oleh pemerintah daerah maupun pihak non-pemerintah.
“Kita ingin menyelaraskan target kinerja dan pencapaian layanan intervensi stunting agar terintegrasi dalam dokumen perencanaan dan penganggaran daerah, seperti RPJMD, RKPD, RENSTRA dan APBD. Selain itu, pelatihan operasional Web-eMonev hari ini menjadi langkah penting dalam mendukung transparansi dan evaluasi program,” jelasnya.
Kegiatan yang berlangsung selama satu hari ini menghadirkan narasumber dari Ketua TPPS Gumas, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah, serta diikuti oleh camat, sekretaris kecamatan, kepala puskesmas, PKB dan PLKB se-Kabupaten Gunung Mas.
Dengan sinergi yang kuat dan langkah konkret, Kabupaten Gunung Mas menunjukkan komitmennya untuk menciptakan generasi bebas stunting, sehat, dan unggul di masa depan.
