Kuala Kurun-mmc.gunungmaskab.go.id Dalam rangka mengidentifikasi risiko dan penyebab risiko stunting pada kelompok sasaran berbasis surveilans rutin atau sumber data lainnya, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) gelar Kegiatan Audit Kasus Stunting yang dilaksanakan di Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Jumat (22/11/2024).

Turut hadir Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Gumas, Perwakilan dari Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Gumas, anggota tim TPPS Gumas, serta tamu undangan lainnya.

Dalam sambutan Ketua TPPS Kab. Gumas, Richard, yang diwakilkan oleh Lurand,
menyampaikan kegiatan rekonsiliasi stunting tingkat kabupaten/kota, dapat dijadikan sebagai sarana untuk menindaklanjuti rencana tindak lanjut dan rekomendasi hasil audit kasus stunting oleh tim teknis dan tim pakar yang tergabung dalam struktur tim audit kasus stunting yang telah dibentuk oleh Pemda.

“Permasalahan stunting di Indonesia saat ini menjadi salah satu prioritas dalam agenda pembangunan nasional, pemerintah telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, pada RPJMN ini pemerintah menetapkan target penurunan angka prevalensi stunting dari 24,4 persen pada tahun 2021 menjadi 14 persen pada tahun 2024,” ucapnya.

“Dalam upaya pencapaian target amanat agenda pembangunan nasional pada RPJMN tersebut, pemerintah telah menetapkan sasaran dan strategi nasional melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang salah satu isinya terkait dengan amanat untuk melaksanakan audit kasus stunting,” lanjutnya.

“Mengingat kegiatan kedudukan audit kasus stunting sangat strategis dan besar manfaatnya terutama untuk mengidentifikasi risiko dan penyebab terjadinya kasus stunting pada kelompok sasaran yaitu calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, dan baduta/balita. Perencanaan dalam memilih dan memilah kasus yang akan di audit, pembagian tugas kepada masing-masing tim teknis dan tim pakar telah dibentuk,” tutupnya

Bagikan ini :