

MMCGumas – Kuala Kurun – Sebanyak 25 perawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kuala Kurun mengikuti pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) yang bertempat di RSUD Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas (Gumas).
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang berlangsung dari 9 Juli sampai dengan 14 Juli 2024.
Direktur RSUD Kuala Kurun, Rusni D Mahar, yang diwakili oleh Kepala Bidang (Kabid) Keperawatan, Rahmattambun, mengatakan bahwa dirinya berharap dengan adanya pelatihan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan dan kompetensi perawat.
“Pentingnya peningkatan pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga kesehatan, kiranya di dalam peningkatan SDM peserta jeli dan lihai melihat jenis pelatihan dan penyelenggara pelatihan yang diakui oleh Kementerian Kesehatan dan memastikan bahwa pelatihan yang diikuti harus terintegrasi dengan Pelataran Sehat Kementerian Kesehatan,” jelasnya.
Adapun materi dan dipandu oleh Instruktur Wijaya, Bagus Rahmat, Faturrazi, Mutmainah, Heldaniyah serta Weny Sekadyati. Materi meliputi melakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD), menjelaskan triage pasien, melakukan penilaian dan penatalaksanaan awal (initial assessment), melakukan penatalaksanaan pasien dengan gangguan jalan nafas dan pernafasan (airway and breathing), melakukan penatalaksanaan pasien akibat trauma, kepala dan spinal, thorak dan abdomen, musculaskeletal dan luka bakar, melakukan penatalaksanaan pasien dengan gangguan sirkulasi, melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan kardiovaskuler serta melakukan evakuasi dan transportasi, nantinya peserta pelatihan ini mendapatkan sertifikat SKP yang langsung terhubung ke LMS Pelataran Sehat masing-masing.
Di akhir pelatihan, tim penyelenggara pelatihan melakukan evaluasi praktek secara langsung dalam ujian skill station, dengan hasil akhir semua peserta dinyatakan lulus setelah menjalani dan menyelesaikan semua rangkaian pelatihan. Diharapkan setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler tingkat dasar dengan baik dan benar.