Persembahan Pujian-pujian dari Siswa/siswi SMAN 1 Kurun Kelas XII IPA, IPS, dan BAHASA dan Sambutan Kepala SMAN 1 Kurun Batuah, S.Pd, M.Pd pada Acara Perpisahan Siswa/Siswi SMAN 1 Kurun Angkatan Ke – 51.

Gunung Mas – Sebanyak  217 siswa kelas XII SMA Negeri 1 Kurun mengikuti acara perpisahan siswa/siswi untuk kelas XII  IPA 89, IPS 108, dan Bahasa 20 siswa,  Selasa (14/5/2019). Acara berlangsung meriah di GPU Damang Batu Kuala Kurun.

Acara ini dihadiri oleh kepala Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja Koperasi dan UKM Kabupaten Gunung Mas Ir. Letus Guntur, yang mewakili kepala cabang Bank Kalteng Kuala Kurun,  Kepala SMPN 1 Kurun Ina Marita, S.Pd, dan seluruh Bapak Ibu guru SMAN 1 Kurun serta siswa siswi SMN 1 Kurun.

Ketua panitia acara pelepasan siswa siswi SMA Negeri 1 Kurun Lisna Nopritikamengucapkan, terima kasih atas teladan dan bimbingan, pengajaran yang tulus tanpa mengenal lelah selama kami bersekolah di SMN 1 Kurun.

Selain itu, dia mengucapkan permohonan maaf karena sering  mengecewakan hati kepada Bapak dan Ibu Guru.

”Untuk adik-adik kelas X dan XI yang kami sayangi, tingkatkanlah semangat belajar kalian dan jadilah teladan yang baik bagi ade-ade selanjutnya,” ujarnya.

Kepala SMA Negeri 1 Kurun Batuah, S.Pd, M.Pd mengatakan, ini memang menjadi agenda rutin SMA Negeri 1 Kurun yang sudah dipersiapakan dari jauh-jauh hari, supaya kegiatan pelaksanaan acara pelepasan dan perpisahan ini bisa dilaksanakan, walaupun berbagai macam kendala yang ada tetapi saya salut dan bangga dengan panitia penyelenggara.

Dari seluruh 217 siswa SMN 1 Kurun kelas XII IPA, IPS, Bahasa dinyatakan lulus semua. Untuk tahun 2019. Ini memang ada nilai yang terendah, 12, 5 untuk mata pelajaran Matematika. Tetapi ada juga nilai yang tertinggi selama empat tahun yang memperoleh nilai 96 untuk Bahasa Inggris. Yang berhasil menduduki peringakat 1 Se SMN 1 Kurun.

Kepala SMAN 1 Kurun Batuah, S.Pd, M.PdSaat memberikan keterangan kepada awak media, terkait kelulusan 100 % Siswa/Siswi SMAN 1 Kurun.

Lanjut Batuah, S.Pd, M.Pd untuk tahun ini dari pihak sekolah, menyampaikan apresiasi kepada anak-anak kita yang berprestasi sepuluh terbaik, baik terbaik untuk nilai UNBK maupun sepuluh terbaik untuk nilai USBNBK, untuk ujian nasional sepuluh terbaik, untuk ujian Sekolah sepuluh terbaik, ini merupkan suatu penghargaan dan memberikan motivasi kepada anak-anak kita yang mengukir prestasi.

Kepala Sekolah SMAN 1 Kurun mengaku, untuk tahun ini sedikit berbeda murni pertama kali untuk ujian Nasional kurikulum 2013. Kemudian tahun ini juga kita baru pertama kali melaksanakan Ujian Sekolah berbasis Komputer. Karena nilai yang diperoleh oleh siswa SMAN 1 Kurun adalah benar-benar nilai murni.

”Untuk menentukan kelulusan tidak melihat masing-masing mata pelajaran, tetapi melihat nilai akhir yang diperoleh oleh siswa, nilai akhir itu diperoleh nilai rapot semester satu sampai enam, kemudian nilai ujian sekolah baik teori maupun praktek karena semuanya terwakili,” ungkapnya.

Memang kita mengharapkan kepada siswa yang lulus tahun 2019. Tidak hanya melirik Perguruan Tinggi Negeri saja, tetapi melirik Sekolah Kedinasan seperti Perpajakan, Pertanahan, Statistik dan juga di Perhubungan.

”Untuk Siswa yang baru saja lulus supaya bisa meningkatkan kualitasnya dalam mengikuti Studi ke jenjang yang lebih tinggi. Anak-anak tidak hanya melulu kuliah tetapi juga menempa dirinya dengan hal-hal yang berkualitas, misalya ada kursus bahasa inggris, ada kegiatan-kegiatan yang menunjang studi mereka di Kampus,” ungkap Batuah, S.Pd, M.Pd.

Siswa SMAN 1 Kurun, berhasil mendapat peringkat pertama pada ujian Nasional Risky Kaljae Septian Kelas XII.

Ditempat terpisah, Siswa memperoleh nilai tertinggi dalam kelulusan UNBK maupun USBNBK, Risky Kalijae Septianmengatakan, saya senang dan tidak menyangka, tiba-tiba mendapatkan nilai yang tertinggi saat mengikuti ujian Nasional untuk tahun 2019.

Sebenarnya saya sudah mendapatkan undangan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, tetapi target saya di Unversitas Negeri Yogyakarta.

”Dalam kesiapan mengikuti ujian Nasional tersebut, Dia mengungkapkan, belajar saja, tetapi jangan terlalu banyak belajar juga, kalau banyak belajar pasti ada tekanan. Terkadang ada juga rileks sendiri tetapi pokok utamanya belajar sih,” pungkas Risky Kalijae Septian putra kelahiran Palangka Raya 7 September 2001. 

Bagikan ini :