FOTO : ARHAM SAID/RADAR SAMPIT
ARAHAN : Kasi Perlindungan, KSDAE, dan Pemberdayaan Masyarakat Apriandi S.Hut. M.AP (kemeja putih) didampingi Koordinator Landscape USAID Lestari Perwakilan Kabupaten Gumas Yoesman Tanjung (kemeja abu-abu), memberikan arahan pada kegiatan penguatan kelompok tani karet dan penyusunan skema pemasaran bokar, di Aula Hotel Lising, Rabu (13/3) pagi.
KUALA KURUN – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kesatuan Pengelola Hutan Produksi (KPHP) Kahayan Hulu Unit XV-XVI Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) bersama Kelompok Tani Hutan (KTH), dan pihak swasta di Kabupaten Gunung Mas (Gumas) melaksanakan kegiatan penguatan kelompok tani karet dan penyusunan skema pemasaran bahan olahan karet (bokar).
”Melalui penguatan skema pemasaran bokar yang disusun tersebut, akan ada solusi untuk kembali menaikkan harga karet secara optimal,” ucap Kepala KPHP Kahayan Hulu Unit XV dan XVI Ir Nazar melalui Kasi Perlindungan, KSDAE dan Pemberdayaan Masyarakat Apriandi S Hut, MAP, kepada Radar Sampit, Rabu (13/3) pagi.

Dia menuturkan, penguatan pemasaran harga karet tersebut, dilakukan di desa Karason Raya, Sandung Tambun, Taja Urap, Kasintu, Tanjung Untung, Tusang Raya, dan Mangkawuk. Dengan melibatkan pihak Dinas Kehutanan dan Pertanahan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo), pihak swasta, dan pemerintah desa setempat.
”Memang ada banyak tantangan yang harus dihadapi, namun itu bisa dilalui dengan membangun dan memantapkan kemitraan yang berkompeten, dalam pengembangan budidaya karet,” ujarnya.
Dia mengatakan, apabila harga karet terus merangkak naik, maka pastinya akan berdampak pada semakin berkurangnya aktivitas masyarakat dalam melakukan perambahan hutan.
”Apa yang kita laksanakan ini difasilitasi oleh Usaid Lestari, yang merupakan tindaklanjut dari hasil kick off meeting penguatan usaha karet melalui skema kemitraan kehutanan,” ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Landscape USAID Lestari Perwakilan Kabupaten Gumas Yoesman Tanjung mengakui, kegiatan ini difokuskan untuk membangun dan meningkatkan kapasitas KTH, sehingga mereka bisa mandiri dan menjadi kelompok yang bisa meningkatkan kualitas bokar.
”Disini nanti, akan banyak berdiskusi mengenai peluang kerjasama dengan gapkindo. Kita harapkan ini bisa menjadi sebuah pembelajaran bersama untuk meningkatkan kualitas dan harga karet,” pungkasnya. (arm)